[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
1. Pendahuluan[Back]
Pengaturan konfigurasi koleksi data merupakan aspek penting dalam pengembangan perangkat lunak modern. Dalam dunia teknologi informasi yang terus berkembang, pemahaman yang baik tentang cara mengelola dan mengkonfigurasi berbagai jenis koleksi data menjadi kunci untuk mencapai kinerja, keamanan, dan skalabilitas yang optimal. Dari konfigurasi database hingga pengaturan cache dan log, pemilihan dan pengaturan yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam kinerja aplikasi dan infrastruktur yang dibangun. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar dan praktik terbaik dalam pengaturan konfigurasi koleksi data, para pengembang dapat memastikan bahwa sistem yang mereka bangun beroperasi dengan efisien dan andal. Dalam materi ini, kita akan menjelajahi berbagai konfigurasi umum yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak dan bagaimana mereka dapat diterapkan secara efektif untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.
- Mengetahui apa yang dimaksud rangkaian konfigurasi umum collector
- Mengetahui penggunaan transistor pada rangkaian konfuigurasi umum collector
- Mengetahui komponen dan bagaimana cara membuat rangkaian konfigurasi umum collector
A.ALAT
1.Voltmeter
Berfungsi untuk mengukur tegangan
2. Ampermeter
Berfungsi untuk mengukur arus
B. BAHAN
Baterai adalah suatu perangkat yang berperan dalam menampung energi listrik dalam bentuk kimia, yang kemudian akan diubah menjadi tenaga listrik dan diperlukan untuk memberikan arus listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik.
2. Transistor PNP
Transistor PNP (PositiVe-Negative-Positive) adalah jenis transistor yang terdiri dari tiga lapisan bahan semikonduktor. Lapisan pertama (basis) dibuat dari tipe semikonduktor yang berbeda dari lapisan kedua (emitor) dan lapisan ketiga (kolektor). Basis transistor PNP dihubungkan ke sumber listrik negatif, sedangkan emitor dihubungkan ke sumber listrik positif, dan kolektor dihubungkan ke beban.
3. Transistor NPN
Transistor NPN (Negative-Positive-Negative) adalah jenis transistor yang terdiri dari tiga lapisan bahan semikonduktor. Lapisan pertama (basis) dibuat dari tipe semikonduktor yang berbeda dari lapisan kedua (emitor) dan lapisan ketiga (kolektor). Basis transistor NPN dihubungkan ke sumber listrik positif, sedangkan emitor dihubungkan ke sumber listrik negatif, dan kolektor dihubungkan ke beban.NPN
4. Ground
Ground merupakan sistem pentanahan yang terpasang pada suatu instalasi listrik yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus dari sebuah rangkaian.
Berfungsi sebagai hambatan
4)Dasar Teori[Back]
Konfigurasi ketiga dan terakhir untuk transistor adalah konfigurasi common-collector, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.20 dengan notasi yang benar untuk arah arus dan tegangan. Konfigurasi ini terutama digunakan untuk pencocokan impedansi karena memiliki impedansi masukan yang tinggi dan impedansi output yang rendah, yang merupakan kebalikan dari konfigurasi common-base dan common-emitter

.pdf.png)
Diagram rangkaian common-collector ditunjukkan pada Gambar 3.21 dengan resistor beban yang dihubungkan dari emitor ke ground. Catat bahwa kolektor terikat ke ground meskipun transistor terhubung serupa dengan konfigurasi emitor bersama. Untuk semua tujuan praktis, karakteristik output dari konfigurasi common-collector sama dengan konfigurasi common-emitor. Untuk konfigurasi common-collector, karakteristik output adalah sebidang IE versus VCE untuk rentang nilai IB. Oleh karena itu, arus input sama untuk karakteristik emitor bersama dan kolektor bersama. Sumbu tegangan horizontal untuk konfigurasi common-collector diperoleh dengan hanya mengubah tanda tegangan kolektor-ke-emitor dari karakteristik common-emitor. Akhirnya, ada perubahan yang hampir tak terlihat dalam skala IC vertikal dari karakteristik common-emitor jika IC diganti dengan IE untuk karakteristik common-collector (sejak α = 1). Untuk rangkaian input dari konfigurasi common-collector, karakteristik common-base cukup untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

1. Buka Proteus
2. Siapkan semua komponen rangkaian yang diperlukan
3. Rangkai komponen sehingga menjadi sebuah rangkaian
4. Lakukan simulasi rangkaian pada proteus
b)Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja[Back]
1. Gambar Rangkaian 1
Prinsip kerja : transistor 2N3906 (PNP) yang dialiri arus listrik dari sumber berupa baterai akan menghasilkan arus sebesar 6.69A dan tegangan sebesar 11.3V. Pada transistor 2N3053 (NPN) yang dialiri arus listrik dari baterai akan menghasilkan arus sebesar 2.73A dan tengan sebesar 11.7V.
2. Gambar rangkaian 2
Prinsip kerja : pada rangkaian 3.21 mendapatkan nilai arus 0 dan tegangan 0, karena pada rangkaian tidak memiliki sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar